SOJOMERTO: BUKTI EKSISTENSI MATARAM
KUNO DI JAWA TENGAH
Bidang Kegiatan:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Nama :
Fiqhi Amalina Islami
NIS :
119944
SMA NEGERI 1 BATANG
TAHUN 2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
Kegiatan : SOJOMERTO: BUKTI EKSISTENSI MATARAM
KUNO DI JAWA
TENGAH
2. Bidang
Kegiatan : ( ) Sains Dasar
(P)
Ilmu Pengetahuan Sosial
( ) Sains Terapan ( ) Humaniora
3. Pelaksana
Kegiatan
b. NIS : 119944
c. Kelas : XI
IPS 3
d. Sekolah : SMA
Negeri 1 Batang
e. Alamat Rumah dan No HP :
Desa Bandar, Rt.04/Rw.III Kec.Bandar, Kab. Batang
f. Alamat
email :amalina.fiqhi@gmail.com
4.
Guru Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar : Sri Umi Adiati, S.Pd.
b. NIP
: 19570721 198103 2 010
c.
Alamat Rumah dan No HP : Jl. Elida
No. 1 RT 02 RW 03, Pasekaran, Batang/
081326933295
Batang, 13 september 2012
Guru Pendamping Pelaksana Kegiatan
Sri Umi Adiati, S.Pd. Fiqhi Amalina Islami
NIP.19570721 198103 2 010 NIS. 119944
Menyetujui,
Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Batang
Drs. Henry Junaidi,
M.Pd.
NIP. 19600626 198403
1 006
Surat Pernyataan Orisinalitas Penelitian
Saya yang
menandatangani Surat Pernyataan ini:
Nama : Fiqhi Amalina Islami
NIS : 119944
1) Menyatakan bahwa Karya Ilmiah yang saya tuliskan benar bersumber dari
penelitian yang telah saya laksanakan sendiri tanpa ada campur tangan dari
pihak manapun.
2) Naskah ini belum pernah
diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumnya.
Demikian Surat
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga
untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Batang, 13 September 2012
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batang Yang Membuat Pernyataan
Drs. Henry Junaidi, M.Pd. Fiqhi Amalina Islami
NIP. 19600626 198403 1 006 NIS.
119944
SOJOMERTO:
BUKTI EKSISTENSI MATARAM KUNO DI JAWA TENGAH
Fiqhi
Amalina Islami, SMA Negeri 1 Batang
ABSTRAK
Prasasti merupakan dokumen atau piagam yang
ditulis pada bahan keras dan tahan lama, biasanya ditulis pada batu, lempengan
tembaga serta lempengan emas. Penemuan prasasti di desa Sojomerto, kabupaten
Batang pada tahun 1940 dapat memberikan keterangan - keterangan baru bagi sejarawan
Indonesia mengenai Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti Sojomerto menyebutkan
seorang tokoh yang bernama Dapunta Sailendra dari kerajaan Mataram kunoyaitusebuah kerajaan di Jawa (Jawa Tengah
dan Jawa Timur) yang berdiri sejak awal abad ke-8 dengan raja pertamanya
yaitu raja Sanjaya. Pada umumnya masyarakat belum mengetahui mengenai
keberadaan prasasti ini bahkan oleh masyarakat di Daerah Batang sendiri.Penelitian
ini bertujuan untuk mengungkap mengenai keadaan fisik serta manfaat dari
prasasti sojomerto yang merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno.Prasasti
ini diperkirakan usianya lebih tua dari Prasasti Canggal yaitu sebuah prasasti
yang menjelaskan mengenai keberadaan Mataram Kuno yang juga dianggap sebagai
prasasti paling tua di Jawa Tengah.Prasasti Sojomerto terbuat dari batu andesit
berukuran panjang43 cm, tebal 7 cm dan tinggi
78 cm menggunakan aksara Jawa Kuno (Kawi) dan ditulis dalam dialek Bahasa
Melayu Kuno dan berasal dari abad 7 M. Prasasti ini berisi mengenai persembahan
kepada Dewa Siwa dan Parameswara serta silsilah Dinasti Syailendra.Prasasti
Sojomerto dapat memperkuat dugaan Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka yang
mengatakan bahwa di Jawa tengah hanya ada satu dinasti yaitu dinasti
Syailendra.Pada mulanya dinasti ini beragama siwa.Sanjaya yang beragama Siwa,
menyuruh anaknya Rakai Panangkaran untuk meninggalkan kepercayaan nenek moyangnya
dan memeluk agama Buddha.Prasasti Sojomerto dapat menjadi salah satu bukti
mengenai eksistensi kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Kata Kunci: Prasasti Sojomerto, Bukti, Mataram Kuno.
KATA PENGANTAR
Dengan penuh
rasa syukur atas karunia Allah SWT
karena atas bimbingan dan izin Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sojomerto : Bukti Eksistensi Mataram Kuno di Jawa Tengah” ini.
Tujuan penulisan
makalah ini adalah agar nantinya para generasi muda mengetahui apa saja
peninggalan sejarah yang ada di sekitar kita dan mencintai sejarah kebudayaan
bangsa Indonesia.
Terselesainya
karya tulis ini juga berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Dengan tulus hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Drs. Henry Junaidi, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1
Batang.
2.
Dra. Bagiyati,M.Pd. selaku pembimbing karya Ilmiah SMA
N 1 Batang
3.
Sri Umi Adiati, S.Pd. selaku pembimbing penulisan karya
tulis ilmiah ini.
4.
Bambang Indriyanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran
Sejarah di SMA N 1 Batang.
5.
Mahasiswa PPL Sejarah tahun 2012 di SMA N 1 Batang.
6.
Ibu Nariyah selaku informan utama dalam penelitian
ini.
7.
Ayah dan Ibu beserta keluarga tercinta yang senantiasa
tulus ikhlas mendo’akan, memberikan dukungan dan semangat kepada penulis, serta
pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda dengan kebaikan yang lebih banyak,
amin. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan milik penulis selaku
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Penulis menyadari
bahwa isi maupun penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan serta
kekeliruan, meskipun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis untuk
menyempurnakan karya tulis ini.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Penulis berharap
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya para
generasi muda yang kurang mencintai sejarah kebudayaan bangsa Indonesia.
Batang,
13 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…………………………………………………………………… i
Halaman
Pengesahan…………………………………………………………….. ii
Surat Pernyataan
Orisinalitas……………………………………………………. iii
Abstrak…………………………………………………………………………… iv
Kata Pengantar………………………………………………………………….... v
Daftar
Isi…………………………………………………………………………. vi
Daftar
Gambar…………………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian……..……………………………………….. 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C.
Tujuan Penelitian………………………………………………………. 2
D.
Manfaat Penelitian……………………………………………………... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Definisi Prasasti……………………………………………………........ 3
B.
Bentuk – bentuk Prasasti………………………………………………. 3
C.
Karakteristik Prasasti………………………………………………....... 3
D.
Manfaat Prasasti……………………………………………………….. 4
E.
Prasasti Sojomerto……………………………………………………... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting Penlitian………………………………………………………… 7
B.
Subyek Penelitian………………………………………………………. 7
C.
Metode Pengumpulan Data…………………………………………….. 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses
Penemuan………………………………………………………… 9
B. Data
Prasasti……………………………………………………………... 10
C. Isi
Prasasti………………………………………………………………... 10
D. Manfaat
Prasasti…………………………………………………………. 11
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan……………………………………………………………….. 12
B.
Saran……………………………………………………………………. 13
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….. 14
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prasasti adalah dokumen atau piagam yang ditulis pada
bahan keras dan tahan lama, biasanya ditulis pada batu, lempengan tembaga serta
lempengan emas.Penemuan
prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir dari zaman prasejarah,
yaitu babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal
tulisan, menuju zaman sejarah yang masyarakatnya sudah mengenal tulisan.
Penemuan prasasti di desa Sojomerto, kabupaten Batang
dapat memberikan keterangan - keterangan baru bagi sejarawan kuno Indonesia.Prasasti
ini diperkirakan usianya lebih tua dari Prasasti Canggal yaitu sebuah prasasti
yang menjelaskan mengenai keberadaan Mataram Kuno yang juga dianggap sebagai
prasasti paling tua di Jawa Tengah.Prasasti sojomerto yang ditemukan di
kabupaten Batang menyebutkan mengenai Dapunta Sailendra yaitu sebuah dinasti dari
kerajaan Mataram kuno.
Kerajaan
Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur).Kerajaan
ini diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8 dengan raja pertamanya yaitu raja
Sanjaya yang memerintah hingga tahun 732M.Pada
awal berdirinya, kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah akan tetapi pada abad ke-10
pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur yaitu di Watugaluh (Wilayah
anntara Gunung Semeru dan Gunung Wilis) oleh Mpu Sindok, hal ini disebabkan
karena letusan Gunung Merapi. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai dua latar belakang
keagamaan yang berbeda, yakni agama Hindu dan Buddha. Pendiri wangsa
Sanjaya adalah Raja Sanjaya yang menggantikan raja sebelumnya yaitu Raja Sanna
(Syukur.2005:161).
Prasasti Sojomerto merupakan salah satu bukti mengenai
keberadaan kerajaan Mataram Kuno, akantetapi sebagian besar orang belum
mengetahui tentang keberadaan Prasasti Sojomerto. Padahal Prasasti Sojomerto
ini adalah Prasasti tertua di Jawa Tengah.Prasasti Sojomerto ini dapat menjadi
salah satu bukti yang kuat dan menjadi dasar penelitian tentang adanya Dinasti
Syailendra di Jawa Tengah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji
“Sojomerto: Bukti Eksistensi Mataram Kuno di Jawa Tengah”.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana keadaan fisik Prasasti Sojomerto?
2.
Bagaimana peranan Prasasti Sojomerto dalam merekonstruksi
sejarah Kerajaan Mataram Kuno?
C. Tujuan
1.
Mengetahui bagaimanakah keadaan fisik Prasasti
Sojomerto.
2.
Mengetahui peranan Prasasti Sojomerto dalam
merekonstruksi sejarah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
D. Manfaat
1.
Bagi Peneliti
Manfaat mengkaji Prasasti Sojomerto ini adalah untuk mengetahui apa saja
peninggalan – peninggalan sejarah yang ada di Kota kelahiran penulis. Agar
penulis mengetahui asal usul terbentuknya Kota Batang dan peristiwa – peristiwa
yang pernah terjadi di Kabupaten Batang.Yang terpenting adalah penulis dapat
lebih mencintai dan menghargai peninggalan sejarah yang amat bernilai bagi
bangsa Indonesia.
2.
Bagi Masyarakat Luas
Manfaat kajian tentang Prasasti Sojomerto ini agar warga di Indonesia
yang belum mengetahui keberadaan dan sejarah Prasasti Sojomerto khususnya
yang berada di Jawa Tengah maupun
sekitar kota Batang dapat mengetahui peninggalan – peninggalan sejarah di
sekitar tempat tinggal mereka secara lengkap dan mengetahui sejarah nya. Khusus
nya para generasi muda, agar mereka belajar memahami dan mencintai peninggalan
sejarah yang sangat bernilai bagi bangsa Indonesia sendiri.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Prasasti
Prasasti adalah piagam
atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Penemuan
prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir dari zaman prasejarah,
yakni babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal
tulisan, menuju zaman sejarah, dimana masyarakatnya sudah mengenal tulisan.
Ilmuyang mempelajai tentang prasasti disebut Epigrafi. Kata prasasti berasal
dari bahasa Sansekerta, dengan arti sebenarnya adalah "pujian". Namun
kemudian dianggap sebagai "piagam, maklumat, surat keputusan,
undang-undang atau tulisan".Di kalangan arkeolog prasasti disebut
inskripsi, sementara di kalangan orang awam disebut batu bertulis atau batu
bersurat.
B. Bentuk – bentuk Prasasti
Bentuk prasasti bermacam – macam, kebanyakan prasasti terbuat daribatu,
namun prasasti dari batu bentuknya pun bermacam – macam.Misalnya ada yang
berbentuk batu besar, ada yang masih berbentuk batu alami tapi juga ada yang
sudah dibentuk lebih rapi seperti bentuk papan dan pigura.Prasasti pun
bentuknya tidak hanya seperti batu, namun ada juga prasasti yang berbentuk
daun. Prasasti dari batu ada yang berbentuk seperti nisan, menyerupai telur
(lonjong) ada juga yang berbentuk seperti kendi/gentong dan lumpang.
C. Karakteristik Prasasti
Di dalam penulisan Prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia biasanya penulisannya menggunakan huruf Kawi (Jawa Kuna), huruf
Pallawa, huruf Sunda Kuno dan ada juga yang menggunakan huruf ikal/ huruf
sangka yang sampai sekarang belum bisa terbaca. Bahasa yang digunakan umumnya
menggunakan Bahasa Melayu Kunodan Bahasa Sansekerta.Prasasti umumnya juga
dibentuk/dibuat dari bahan yang keras, seperti batu, perak, emas, tembaga,
logam, dan bahkan daun lontar.Kebanyakan Prasasti dibuat atas perintah penguasa
suatu daerah.Umumnya prasasti dikeluarkan untuk memperingati penobatan suatu
daerah sebagai Sima, Daerah bebas pajak, sebagai anugerah raja kepada pejabat
tertentu yang telah berjasa atau anugerah raja untuk pemeliharaan bangunan suci
tertentu.
D. Manfaat Prasasti
Prasasti dapat digunakan sebagai sumber dalam penelitian sejarah serta
sebagai bukti adanya suatu peristiwa di masa lampau, selain itu juga dapat
dijadikan sebagai daya tarik wisata di suatu sehingga dapat meningkatkan
perekonomian penduduk di sekitar daerah tersebut.
E. Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban,
Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.Prasasti ini menyebutkan seorang tokoh
yang bernama Dapunta Syailendra.Tokoh itu menurut para ahli diduga cikal bakal
Dinasti Syailendra di Jawa.Pada masa pemerintahan Penangkaran keluarga Syailendra
menjadi raja Bawahan (Wurjantoro. 1996:75).
Prasasti Sojomerto ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno (KAWI) dengan
bahasa Melayu Kuno.Aksara Jawa Kuno (KAWI) yang digunakan pada prasasti ini
merupakan salah satu pengembangan dari aksara Pallava Grantha yang merupakan
aksara induk bagi sejumlah dialek bahasa di kawasan Asia Tenggara (Baybayin,
Mon, Champa, Khmer, Thai, Java, Bali, Batak, Sunda dll).Berdasarkan penggunaan
hurufnya, prasasti ini diperkirakan berasal dari abad VII Masehi.
Periodisasi
dari penggunaan Bahasa Kawi itu sendiri meliputi kurun waktu yang cukup panjang
(±800 tahun). Dimulai pada masa Kerajaan Mataram Kuno hingga Kesultanan
Mataram Islam yang notabene berada pada wilayah yang berdekatan,
sehingga sering kali ditemukan perbedaan dalam bentuk aksaranya. Pada Prasasti
Sojomerto, bentuk aksara Kawi yang digunakan adalah berasal dari periodisasi
awal seperti dijelaskan oleh gambar berikut.
Alih Aksara nusantara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A .Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 9 September 2012 pada pukul 14.34 – 16.35 di Rt.03/Rw.III Desa
Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.
B .
Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah
Prasasti Sojomerto, dan orang – orang yang mengetahui sejarah tentang Prasasti
Sojomerto diantaranya Juru Kunci Prasasti dan sejarawan kabupaten Batang.
C .
Metode Pengumpulan Data
1.
Survey
Dalam hal ini peneliti langsung datang ke lokasi penelitian dan meneliti
subyek tersebut secara langsung dengan berdasarkan buku – buku panduan dari
juru kunci.
2.
Observasi Langsung
Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa metode observasi
adalah metode pengumpulan data yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian
secara langsung terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Observasi langsung merupakan pengamatan langsung ke objek penelitian
dalam hal ini adalah Prasasti Sojomerto di desa Sojomerto, kecamatan Reban,
Kabupaten Batang, Jawa Tengah.Hasil observasi langsung ini akan dicatat oleh
peneliti dan hasil dari catatan itu nantinya akan peneliti olah sebagai data
untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
3.
Wawancara
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
atau terbuka.Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Peneliti berusaha
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada
objek dan peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,
sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceriterakan oleh
responden.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan mengumpulkan dan mengkaji dokumen-dokumen
Prasasti sebagai data konkret.Hal ini dilakukan guna mendapatkan informasi yang
berkenaan dengan subjek dan lokasi penelitian.Contoh dokumen yang diambil
adalah gambar kegiatan wawancara, penelitian sebelumnya, dsb.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penemuan
Prasasti Sojomerto ini ditemukan di kebun kopi oleh
masyarakat desa Sojomerto sekitar tahun 1940-an. Kebun kopi tersebut milik
Bapak Salman (alm).Konon setelah ditemukan prasasti ini sempat akan dipindahkan
ke museum di Semarang. Kemudian 8 warga desa ditugaskan untuk memindahkan
prasasti tersebut ke kelurahan.Setelah dipindahkan ke kelurahan ada seseorang
bermimpi agar prasasti tersebut dikembalikan ke tempat semula.Dan tanpa diduga
ke 8 orang yang membawa prasasti itu ke kelurahan meninggal dunia.
Setelah ada pertanda tersebut, warga
pun segera memindahkan prasasti tersebut ke tempat semula.Prasasti itu dibawa
oleh 4 orang, dan 4 orang tersebut tidak mendapat musibah apapun.Dahulu setiap
bulan Sura dan malam Jumat Kliwon, warga sekitar mengadakan selamatan di
sekitar Prasasti tersebut dan Prasasti tersebut diberi sesajen berupa bunga dan
kemenyan.
Setelah itu banyak sekali penelitian
yang dilakukan oleh para ahli dan orang yang pertama kali meneliti adalah Prof.
Drs. Boechari dan beliau juga menterjemahkan tulisan Prasasti tersebut.Dan juga
ada peninjauan dari Pusat Penelitian Dep.PPK Jakarta sekitar tahun 1963/1964.
Kemudian Prasasti itu ditinjau dari
Taman Suaka Prambanan, dan Prasasti tersebut dianggap masih berkaitan dengan
Prasasti – Prasasti yang ada di kompleks candi Prambanan. Dari Taman Suaka
Prambanan tersebut kemudian memberi amanat kepada sang pemilik tanah yaitu Bp.
Salman untuk menjaga dan merawat Prasasti tersebut serta memberi keterangan
bila ada orang yang ingin mengetahui sejarah Prasasti tersebut. Bahkan di tahun
1985 dibangun joglo dan pagar pengaman untuk Prasasti Sojomerto tersebut dari
Taman Suaka Prambanan.
Prasasti Sojomerto berada di desa Sojomerto, Kec.Reban, Kab. Batang, Jawa
Tengah. Prasasti - prasasti yang dikeluarkan oleh raja - raja Syailendra di
Jawa Tengah sekitar abad ke 8 - 9 M menunjukkan bahwa mereka beragama Budha.
Demikian pula bangunan - bangunan suci yang ada hubungannya dengan raja - raja
Syailendra seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, Candi Prambanan,
dan beberapa lainnya adalah bangunan agama Budha. Tetapi di dalam prasasti
Sojomerto disebutkan seorang bernama Dapunta Selendra, yang beragama Siwa.
Dalam prasasti Sojomerto inilah untuk pertama kalinya nama Selendra muncul.
Ternyata Selendra tersebut adalah nama orang.
Prasasti ini berbahasa Melayu Kuna,
dan tidak berangka tahun.Walaupun demikian, menurut bentuk hurufnya dapat
diketahui bahwa prasasti ini berasal dari permulaan abad ke 7 M, jadi lebih tua
dari Prasasti Syailendra lainnya yang telah ditemukan sebelumnya.Bahkan prasasti
ini lebih tua dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M. Prasasti ini
juga memperkuat dugaan bahwa di Jawa Tengah hanya ada satu dinasti yaitu
Dinasti Syailendra.Dan dari yang sudah kita ketahui bersama bahwa Kerajaan
Sriwjaya yang besar itu juga dari Dinasti Syailendra. Karena usia Prasasti yang
sudah sangat tua, banyak tulisan yang kurang jelas dan tidak dapat terbaca
secara jelas.
B. Data Prasasti
a.
Bahan dari :
Batu Andersit
b.
Ukuran :
Panjang 48 cm, tebal 7 cm, tinggi 78 cm
c.
Tulisan :
Dituliskan pada muka yang rata, sebelah kosong
d.
Bentuk tulisan :
Jawa Kuno (Kawi), sebanyak 11 baris
e.
Bahasa :
Melayu Kuno
f.
Tahun penulisan :
Pada abad ke VII (sekitar th.700-san M)
g. Isi
prasasti : Persembahan kepada
Dewa Siwa dan Parameswara
dan
silsilah Dinasti Syailendra
C.
Isi
Prasasti
- … – ryayon çrî sata …
- … _ â kotî
- … namah ççîvaya
- bhatâra parameçva
- ra sarvva daiva ku samvah hiya
- – mih inan –is-ânda dapû
- nta selendra namah santanû
- namânda bâpanda bhadravati
- namanda ayanda sampûla
- namanda vininda selendra namah
- mamâgappâsar lempewângih
Simpulan dari isi Prasasti tersebut adalah :
“Sembah
kepada Siwa Bhatara Paramecwara dan semua dewa-dewa dari yang mulia Dapunta
Selendra“
“Santanu
adalah nama bapaknya, Bhadrawati adalah nama ibunya,
Sampula adalah
nama bininya dari yang mulia Selendra.”
D. Manfaat
Prasasti-prasasti yang dikeluarkan raja-raja
Syailendra di Jawa Tengah sekitar abad 8-9 M menunjukkan bahwa mereka beragama Buddha.Demikian
pula bangunan-bangunan suci yang ada hubungannya dengan raja-raja syailendra
seperti candi Borobudur, candi mendut, Candi Sewu dan beberapa lainnya adalah
bangunan agama Buddha.Tetapi di dalam prasasti Sojomerto disebut seseorang yang
bernama Dapunta Syailendra, yang beragama Siwa (Notosusanto. 1992: 79-80).
Prasasti Sojomerto dapat memperkuat dugaan Prof. Dr.
R.M. Ng. Poerbatjaraka yang mengatakan bahwa di Jawa tengah hanya ada satu
dinasti yaitu dinasti Syailendra.Pada mulanya dinasti ini beragama siwa.Sanjaya
yang beragama Siwa, menyuruh anaknya Rakai Panangkaran untuk meninggalkan
kepercayaan nenek moyangnnya dan memeluk agama Buddha.Prasasti Sojomerto dapat
menjadi bukti eksistensi kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah.
BAB V
PENUTUP
A .
Simpulan
Dari
penelitian dan pembahasan diatas kita dapat mengetahui bahwa Prasasti Sojomerto
merupakan salah satu icon di Kota
Batang.Prasasti Sojomerto merupakan peninggalan yang amat bernilai bagi
Kabupaten Batang. Dari Prasasti Sojomerto lah nama Batang juga disebut – sebut
di dalam dunia persejarahan bangsa Indonesia.
Prasasti Sojomerto ini juga
merupakan Prasasti tertua di Jawa Tengah.Prasasti ini ditemukan di kebun kopi
milik salah seorang warga Rt.03/Rw.III desa Sojomerto, Kecamatan Reban,
Kabupaten Batang.Prasasti ini merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Dari
bentuk dan tulisan di Prasasti Sojomerto ini diperkirakan Prasasti ini dibuat
sekitar tahun 700-san M. Jadi lebih tua dari Prasasti Canggal yang berangka
tahun 732 M dan disebut – sebut sebgai Prasasti tertua di Jawa Tengah.
Prasasti berisi tentang persembahan
kepada dewa dalam agama Hindu yaitu dewa Siwa Parameswara.Persembahan ini dari
Raja Dapunta Sailendra yang pernah menjadi Raja di Mataram Kuno menggantikan Raja
Sanjaya.Dapunta Sailendra merupakan pendiri wangsa Sailendra yang berkuasa di
Jawa Tengah.
Kerajaan Mataram Kuno pertama kali
didirikan di Jawa Tengah sejak awal abad ke-8 dengan Raja pertama nya adalah
Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram
Sang Ratu Sanjaya.Pada abad ke-10 Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa
Timur.Berpindahnya Kerajaan ini dikarenakan adanya bencana alam yaitu Gunung
Merapi yang dianggap pertanda kehancuran Bumi.Setelah kerajaan Mataram Kuno
dipindahkan ke Jawa Timur, Raja yang memerintah pertama adalah Mpu Sindok yang
merupakan cucu dari Sri Maharaja Daksa.Kerajaan Mataram Kuno ini didirikan di
Watugaluh (wilayah antara G.Semeru dan G. Wilis).
Gambaran dari Prasasti Sojomerto ini
diantaranya, memiliki panjang 48 cm, tebal 7 cm dan tinggi 78 cm. Bertuliskan
huruf Jawa Kuno dan berbahasa melayu Kuno. Prasasti ini tertulis pada batu
Andersit dan ditulis sekitar tahun 700-san M.
Prasasti bertuliskan huruf Jawa Kuno
ini juga masih berhubungan dengan peninggalan – peninggalan sejarah lain yang
ada di Jawa Tengah, seperti kompleks Candi Gedong Songo, kompleks Candi Dieng
dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang agama Hindu. Adapun yang
berlatar belakang agama Budha antara lain ialah, Candi Kalasan, Candi
Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu dan Candi Plaosan.Bahwasanya Prasasti
Sojomerto merupakan Prasasti tertua di Jawa Tengah dan menjadi bukti eksistensi
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
B .
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis
menyampaikan saran sebagai berikut :
1.
Peninggalan – peninggalan sejarah hendaknya perlu
dijaga dan dilestarikan agar peninggalan – peningglan sejarah tersebut dapat
terus dilestarikan masa depan bangsa ini.
2.
Perlu diadakan lagi penelitian yang lebih mendalam pada
Prasasti Sojomerto.
3.
Pemerintah daerah seharusnya lebih memperhatikan daerah
tempat peninggalan sejarah tersebut, seperti memberikan bangunan khusus dan
memberi donatur pada warga sekitar untuk merawat bangunan sejarah tersebut agar
tetap terjaga.
4.
Hendaknya diadakan sosialisasi mengenai prasasti
Sojomerto kepada masyarakat pada umumnya
dan para pelajar di Kabupaten Batang pada khususnya.
5.
Karena letaknya sekarang ada di perkampungan penduduk,
hendaknya diberi rambu (petunjuk/arah) yang lebih lengkap sehingga pengunjung
bisa dengan lebih mudah menuju ke lokasi Prasasti tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Listiyani, Dwi Ari. 2009. BSE Sejarah untuk SMA/MA kelas XI Program
IPS. Jakarta: Depdiknas.
Notosusanto,
Nugroho, dkk. 1992. Sejarah Nasional
Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.
.
1992. Sejarah Nasional Indonesia 2. Jakarta:
Depdikbud.
Wurjantoro,
Edhie. 1996. Sejarah Nasional dan Umum 1.
Jakarta: Depdikbud.
Syukur, Abdul. 2005. Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar jilid 6.Jakarta
: Ichtiar Baru van Hoeve.
Berita Penelitian Arkeologi Survai di Kab.Pekalongan,
Batang dan Kendal. Jakarta 1977
Prasasti Batu Bertulis Sojomerto, Reban
Kab.Batang 51273
Tim
Penyusun Sejarah Kabupaten Batang Daerah Tingkat II Batang. 1993/1994.Sejarah Batang Suatu Studi Pendahuluan.
Batang: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang 1993/1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar